
Sarolangun,JAMBISATU.com - Pekatnya kabut asap di Kabupaten Sarolangun, membuat jumlah penderita Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sarolangun, H Adnan.
"Iya, terjadi peningkatan yang cukup segnifikan untuk penderita ISPA di Sarolangun, peningkatan terjadi seminggu terakhir ini," ujarnya.
Berdasarkan data pada minggu sebelumnya, penderita ISPA sebanyak 528 orang, sedangkan pada minggu ini meningkat menjadi 571 orang. Namun untuk jumlah keseluruhan penderita ISPA di Kabupaten Sarolangun sebanyak 15,994 orang.
"Jika kita persentase kan kenaikan penderita Ispa ini meningkat sekitar 10 sampai dengan 15%, mayoritas penderita ISPA di Sarolangun adalah anak-anak," sebutnya.
Karena penderita ISPA mengalami peningkatan yang signifikan, Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mempertimbangkan agar meliburkan anak-anak sekolah terutama Paud, TK dan SD.
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sarolangun, Lukman mengatakan, pada 2 September 2015, pihaknya telah meliburkan siswa Paud dan TK yang ada di Kabupaten Sarolangun. "Kita baru meliburkan anak-anak Paud dan TK, untuk SD, SMP dan SMA sederajat, sekarang kita lagi melihat situasi, apabila kabut sudah sangat pekat, maka kita langsung meliburkan para siswa tersebut," jelasnya.
Karena penderita ISPA mengalami peningkatan yang signifikan, Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mempertimbangkan agar meliburkan anak-anak sekolah terutama Paud, TK dan SD.
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sarolangun, Lukman mengatakan, pada 2 September 2015, pihaknya telah meliburkan siswa Paud dan TK yang ada di Kabupaten Sarolangun. "Kita baru meliburkan anak-anak Paud dan TK, untuk SD, SMP dan SMA sederajat, sekarang kita lagi melihat situasi, apabila kabut sudah sangat pekat, maka kita langsung meliburkan para siswa tersebut," jelasnya.
Menurutnya, lamanya waktu libur sekolah akan disesuaikan dengan kondisi udara. "Kemungkinan besar SD, SMP dan SMA akan segera kita liburkan, berapa lama kita liburkan tidak tentu, karena kita melihat kondisi udaranya. Jika udaranya sudah cerah, kami langsung memberi himbauan kepada sekolah untuk masuk lagi," terangnya.(*)
Reporter: Mardanus
Editor: Atika Sulasmita