25747 BALITA JADI SASARAN PIN POLIO DI KABUPATEN SAROLANGUN
Dalam rangka mewujudkan indonesia bebas polio, pemerintah Kabupaten Sarolangun bakal mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) secara serentak pada tanggal 8 hingga 15 Maret 2016.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, ada 25747 balita yang jadi sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun.
Menurut Kadinkes Adnan SE, M.Kes, Sasaran PIN tahun ini ada dua puluh lima lebih balita, yang tersebar disetiap Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun. Balita yang paling banyak di Puskesmas kecamatan Pelawan sebanyak dua ribu tujuh ratus enam puluh lima balita, setelah itu disusul Kecamatan Singkut sebanyak dua ribu enam ratus enam puluh balita dan ketiga Kecamatan Pauh dua ribu empat puluh enam balita.Yang paling sedikit di Puskesmas mersip sebanyak lima ratus tiga balita, “tambah Adnan.
Oleh karena itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun dan jajaran menyediakan pos PIN di seluruh Desa, bahkan untuk satu desa atau kelurahan bisa mencapai tiga atau empat tempat, yang akan melayani masyarakat sejak tanggal 8 hingga 15 maret 2016 mendatang.
“Total pos PIN kita sebanyak tiga ratus empat puluh dua yang akan tersebar di seluruh desa, intinya setiap desa sudah kita sediakan pos PIN, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak imunisasi,” terang Adnan lagi.
Disamping membuka pos PIN di seluruh desa, pada tanggal 8 maret nanti, juga akan di buka pos PIN yang akan di pusatkan di Kecamatan Pelawan,” Harapan kita sebagai masyarakat yang ada anak berusia di bawah 59 bulan, segera membawa anaknya ke pos PIN terdekat.Dengan diadakan Pekan Imunisasi Nasional, diharap semoga anak Indonesia khususnya Kabupaten Sarolangun terbebas dari serangan Polio.
Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).
Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layu yang berjalan dengan tongkat. Kaisar Romawi Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak dan menjadi pincang seumur hidupnya.
Virus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki. Sejumlah besar penderita meninggal karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio menyerang Amerika selama dasawarsa seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut ‘momok semua orang tua’, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di bawah lima tahun. Di sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung bioskop dikunci, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup.
Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga galur berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar